Senin, 12 November 2018

Peduli Troso Indonesia



oleh Komunitas Peduli Tenun Troso




Cintai Troso Cintai Negeri


Budaya adalah identitas suatu bangsa. Sebab, budaya dapat memperkenalkan suatu bangsa di mata dunia. Sehingga, bangsa yang kuat adalah bangsa yang cinta dan mau melestarikan kebudayaannya. Dengan budaya, nasionalisme suatu bangsa dapat dipandang kuat atau lemah. Semakin kuat pelestarian budaya maka semakin tinggi rasa nasionalisme suatu bangsa tersebut. Sedangkan, semakin lemah budaya maka semakin rendah rasa nasionalisme suatu bangsa tersebut.
Indonesia sendiri adalah negara kepulauan yang membuat wilayah daratan dipisahkan oleh perairan. Sehingga, penduduk Indonesia pun  menyebar dari Sabang sampai Merauke dan dari Mianggas sampai Pulau Rote. Dan setiap daerah di Indonesia pun telah memiliki kebudayaan tersendiri, namun dengan adanya interaksi antara pulau satu dengan yang lain, maka akan menyebabkan akulturasi budaya yang akan menciptakan kebudayaan baru.
Namun, di zaman sekarang ini, rasa kepedulian masyarakat akan budaya mulai menurun. Terlebih pada kalangan anak muda. Sebab, kebanyakan anak muda lebih senang dengan kebudayaan dari luar negeri. Kebudayaan luar negeri dinilai lebih kekinian dan mengikuti lifestye masa kini. Padahal di sisi lain, kebudayaan luar negeri juga memiliki dampak buruk disamping dampak baiknya.  Hal itu dikarenakan efek dari globalisasi yang tidak terkendali, yang menyebabkan masuknya budaya asing tanpa disaring terlebih dahulu.


Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka diperlukan upaya pelestarian kebudayaan, salah satunya adalah program pelatihan pembuatan Tenun Troso. Tenun troso adalah kain tenun dari Desa  Troso Kecamatan Pecanggan Kabupaten Jepara. Tenun troso dibuat dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), sehingga diperlukan waktu yang lama untuk pembuatannya. Saat ini, pengrajin kain tenun troso adalah orang yang sudah berusia dewasa (menuju tua). Hal itu dikarenakan, enggannya anak muda untuk melanjutkan produksi tenun troso. Sebab, produksi tenun troso memakan waktu lama dan juga membutuhkan ketelitian tinggi. Sehingga, membutuhkan ketekunan yang tinggi dan waktu yang lama untuk belajar memproduksi tenun troso.

Tujuan pelestarian tenun troso:







Pelaksanaan pelatihan:
1.   Hari pertama
·         Sosialisasi (pelestarian tenun troso dan bahan dan alat yang digunakan)
·         Melihat produksi secara langsung
2.  Hari kedua (sampai bisa atau sampai batas waktu yang ditentukan)
·           Praktik pembuatan tenun troso dengan tutor

Namun, untuk suksesnya pelatihan maka diperlukan kerjasama berbagai pihak, mulai dari pemerintah dan masyarakat. Karena dalam pelaksanaannya diperlukan dukungan dana dan tenaga terampil serta partisipasi masyarakat untuk melaksanakan pelatihan.
Dengan ikut membantu berpartisipasi dalam pelatihan pembuatan tenun troso, anda  ikut serta melestarikan tenun troso dan budaya Indonesia. Sehingga anda ikut menyuseskan program pemerintah dalam hal pelestarian kebudayaan bangsa.